Dokter Mata Wanti-wanti Bahaya Google Glass

http://images.detik.com/content/2014/05/25/398/104359_googleglass.jpg
Siapa sih yang tak ingin memiliki Google Glass? Meski masih dibanderol dengan harga selangit, ini adalah salah satu teknologi yang paling canggih saat ini dan diidamkan banyak orang. Namun baru-baru ini Google mengatakan perangkat ini dapat mengganggu kesehatan.

Mengapa begitu? Hal ini karena Google Glass tak dapat dipakai dalam waktu lama karena bisa menyakiti mata. Selain itu ketika pertama kali dipakai, pengguna butuh waktu beberapa lama agar matanya bisa menyesuaikan diri dengan kacamata canggih tersebut.

Peringatan ini disampaikan sendiri oleh Google sejak belakangan banyak menerima keluhan dari sejumlah pengguna kacamata tersebut. Mereka rata-rata mengaku sakit mata setelah memakainya.

"Ketika seseorang mendapatkan sepasang kacamata baru atau mulai memakainya lagi untuk pertama kali, maka akan selalu ada periode penyesuaian hingga akhirnya mereka terbiasa kembali. Pada beberapa kasus, ini sama halnya dengan Glass," ungkap salah seorang jubir Google, seperti dikutip dari BBC, Minggu (25/5/2014).

Lagipula Google berdalih, kacamata canggih bikinan mereka itu memang tidak dirancang untuk kegiatan yang berlangsung dalam waktu lama seperti menonton televisi, film, atau membaca buku.

"Seperti yang kami jelaskan di pusat layanan kami, kacamata ini hanya didesain untuk interaksi mikro," imbuhnya.

Lantas mengapa sebagian pengguna mengeluh 'tersakiti' oleh Google Glass? Menurut ahli kacamata dari Harvard University, Dr Eli Peli, masalahnya karena Google Glass memaksa penggunanya untuk terus mendongak ke atas. "Padahal siapapun tidak akan sanggup mendongak ke atas dalam waktu lama dan kalaupun dipaksa begitu mereka takkan merasa nyaman," terangnya.

Salah seorang konsultan Google saat mengembangkan Google Glass ini mengatakan sebenarnya banyak orang yang terbiasa mendongak ke atas ketika bekerja seperti tukang listrik dan pelukis. Akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi orang kebanyakan yang terbiasa menatap lurus ke depan atau ke bawah.

Dr Peli menambahkan keluhan terbanyak yang masuk ke Google terkait produknya ini adalah sakit kepala.

"Namun sebenarnya nyeri ini adalah rasa tidak nyaman yang terjadi pada otot mata. Sakit kepalanya pun tidak konsisten dengan sakit kepala yang biasa dialami orang," imbuhnya.

Kendati begitu, Google yakin hanya sebagian kecil pengguna Google Glass yang mengalami gangguan ini. Lagipula ia yakin nyerinya paling hanya bertahan seminggu karena mata pengguna secara otomatis akan menyesuaikan diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istilah-Istilah Dalam Sungai

Artikel Tentang Perangkat Keras Komputer

VISI DAN MISI DAKWAH NABI MUHAMMAD