PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG DALAM BENTUK BRIKET MODIFIKASI SEBAGAI ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

A.    Latar Belakang
Kayu bakar adalah salah satu energi yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan sebagai bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, diantaranya untuk memasak, berdagang, penerangan, pemanas suhu di daerah dingin pada malam hari.
Kayu bakar yang dipakai oleh masyarakat pedesaan diperoleh dari pohon yang ditebang dan dikeringkan. Apabila pohon-pohon tersebut ditebang terus-menerus dan tidak ditanami kembali maka lama-kelamaan akan habis sehingga kayu bakar akan sulit diperoleh. Oleh karena itu diperlukan energi alternatif sebagai pengganti pohon, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pedesaan akan kayu bakar. Berbeda dengan masyarakat pedesaan, masyarakat pekotaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari menggunakan minyak tanah dan gas, diantaranya untuk memasak, berdagang, dan pembakaran.
Minyak tanah dan gas yang dipakai oleh masyarakat pedesaan dan perkotaan diperoleh dari bahan bakar fosil, yaitu yang terpendam dalam  tanah selama jutaan tahun. Apabila bahan bakar  tersebut  diambil terus-menerus maka lama-kelamaan akan habis sehingga akan sulit diperoleh. Oleh karena itu diperlukan inovasi dalam hal energi alternatif.
 Energi alternatif adalah energi yang terbarukan dan efisien untuk kebutuhan masyarakat, salah satu contohnya briket. Briket adalah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan bahan bakunya lebih mudah di dapat dan tidak gampang habis. Briket yang penulis ingin buat memanfaatkan sampah kulit pisang. Hal ini karena penulis tertarik dengan hasil briket dari Robih Katon Dwicahyo yang membuat briket dari kulit durian, sehingga penulis ingin memodifikasi pembuatan briket dari bahan lain dalam hal ini kulit pisang.
Kulit pisang dimanapun masih jarang sekali dimanfaatkan. Bahkan kulit pisang tergeletak begitu saja. Padahal pisang merupakaan salah satu buah yang banyak disukai oleh masyarakat indonesia baik dari umur bayi, anak-anak, dewasa maupun orang tua.
            Ternyata kulit pisang banyak manfaatnya, sebagai berikut:
-          karbohidrat,
-          air,
-          vitamin C,
-          kalium,
-          lutein,
-          anti-oksidan,
-          kalsium,
-          vitamin B,
-          lemak,
-          protein,
-          vitamin B6,
-          minyak nabati,
-          serat,
-          serotonin
dan masih banyak lagi manfaatnya yang terkadung dalam kulit pisang.
Pisang dapat dimakan langsung, direbus ataupun digoreng.
Hal ini tentu saja berbanding lurus dengan jumlah sampah dari kulit pisang. Oleh karena itu, penulis ingin memanfaatkan sampah dari kulit pisang tersebut untuk dibuat ke dalam briket modifikasi sebagai energi alternatif.
Kulit pisang yang selama ini menjadi sampah ternyata banyak manfaatnya salah satunya adalah untuk bahan baku pembuatan briket.
Dari penjelasan di atas kulit pisang yang selama ini dibuang sebagai sampah ternyata sangat bermanfaat untuk menciptakan energi alternatif.
B.     Pembatasaan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada masalah pembuatan briket dari kulit pisang.
  
C.     Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
-          Apa jenis kulit pisang yang digunakan ?
-          Bagaimana cara pembuat briket dari kulit pisang ?
-          Apa kekurangan briket dari kulit pisang ?

-          Apa kelebihan dari briket kulit pisang ?
D.    Kesimpulan
Briket tidak hanya dapat dibuat dari kulit kelapa, kulit durian ataupun kulit kacang yang notabennya keras, tetapi dapat juga dibuat dari kulit pisang yang lunak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istilah-Istilah Dalam Sungai

Artikel Tentang Perangkat Keras Komputer

Filum Porifera : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh